Monday 21 December 2015

Orang jenius Indonesia yang berpengaruh di dunia

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
Assalamu'alaykum....

Alhamdulillah pagi ini bisa posting lagi, mumpung hawanya masih seger, hehe...
Kali ini aku mau posting tentang orang Indonesia yang jenius, aku sangat kagum dengan mereka karena memiliki kecerdasan yang jauh diatas rata rata, bahkan duniapun mengakui kecerdasan mereka. Atas kecerdasan itulah, mereka menduduki jabatan jabatan penting di sana. Tapi sangat disayangkan, kebanyakan orang Indonesia yang memiliki kecerdasan atau bakat yang luar biasa pasti tinggal & bekerja di negeri orang, kenapa tidak di negeri mereka sendiri, ada apakah ini? Wallahu A'alam....

Ya sudahlah, itu hak mereka mau tinggal & bekerja dimana, tapi kita patut bangga memiliki saudara seperti mereka, yang membuat Indonesia "harum" & diperhitungkan dimata dunia. Ok, kembali ke topik, inilah beberapa orang yang jenius tersebut.
  1. Prof. Dr.-Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, FREng (Ilmuan & Pakar kedirgantaraan)



    Kalo ada yang tidak kenal dengan beliau, maka sungguh terlalu, hehe...
    Lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 1936 adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Habibie merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan R.A. Tuti Marini Puspowardojo. Ayahnya yang berprofesi sebagai ahli pertanian berasal dari etnis Gorontalo dan memiliki keturunan Bugis, sedangkan ibunya beretnis Jawa. R.A. Tuti Marini Puspowardojo adalah anak seorang spesialis mata di Yogya, dan ayahnya yang bernama Puspowardjojo. B.J. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Besari pada tanggal 12 Mei 1962, dan dikaruniai dua orang putra, yaitu Ilham Akbar Habibie dan Thareq Kemal Habibie. Beliau pernah berilmu di SMAK Dago. Beliau belajar teknik mesin di Universitas Indonesia Bandung (Sekarang Institut Teknologi Bandung) tahun 1954. Pada 1955-1965 beliau melanjutkan studi teknik penerbangan, spesialisasi konstruksi pesawat terbang, di RWTH Aachen, Jerman Barat, menerima gelar diplom ingenieur pada 1960 dan gelar doktor ingenieur pada 1965 dengan predikat summa cum laude.

    Habibie pernah bekerja di Messerschmitt-Bölkow-Blohm, sebuah perusahaan penerbangan yang berpusat di Hamburg, Jerman, sehingga mencapai puncak karier sebagai seorang wakil presiden bidang teknologi. Pada tahun 1973, beliau kembali ke Indonesia atas permintaan mantan presiden Soeharto. Beliau kemudian menjabat sebagai Menteri Negara Riset dan Teknologi sejak tahun 1978 sampai Maret 1998. Sebelum menjabat sebagai Presiden (21 Mei 1998 - 20 Oktober 1999), B.J. Habibie adalah Wakil Presiden (14 Maret 1998 - 21 Mei 1998) dalam Kabinet Pembangunan VII di bawah Presiden Soeharto. Beliau diangkat menjadi ketua umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia), pada masa jabatannya sebagai menteri.

  2. Sehat Sutardja (Bill Gatesnya Indonesia)



    Lahir di Jakarta, Indonesia, 1961 adalah seorang pengusaha Indonesia dari etnis Tionghoa-Indonesia. Ia merupakan pendiri pendamping Marvell Technology Group dan menjadi presiden, pemimpin eksekutif sejak 1995. Ia juga menjadi presiden, pemimpin eksekutif, dan direktur pada perusahaan semikonduktor Marvell. Kariernya dimulai dari tahun 1989 hingga 1995 ketika menduduki manajer dan pemimpin teknis proyek 8x8.

    Awalnya, ia hanya bercita-cita menjadi montir radio. Sehat Sutardja menamatkan pendidikan menengahnya di Kolese Kanisius dan lulus pada tahun 1980. Kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Amerika Serikat dan meraih sarjana sains di teknik elektrik dari Universitas Negeri Iowa. Ia juga menjalani pendidikan pascasarjana Master of Science (M.Sc) dan Ph.D dalam bidang teknik elektrik dan ilmu komputer dari Universitas California, Berkeley. Marvell Technology Group yang didirikan oleh Sehat Sutardja beserta istri dan saudaranya merupakan perusahaan semikonduktor terbaik ketiga di dunia. Pada 2007, majalah Forbes memasukkan Sehat Sutardja sebagai 10 orang terkaya di Amerika Serikat.

    Ia menikahi Weili Dai, dan merupakan saudara dari Pantas Sutardja, yang juga turut mendirikan Marvell.

  3. Jim Geovedi (White Hacker)



    Lahir 28 Juni 1979 di Bandar Lampung adalah seorang pakar keamanan teknologi informasi ternama asal Indonesia yang berfokus pada penemuan celah keamanan komputer dan jaringan dengan kekhususan sistem telekomunikasi dan satelit. BBC News menjulukinya sebagai sosok yang "tidak mirip seperti penjahat Bond... tetapi memiliki sejumlah rahasia yang akan mereka kejar habis-habisan".
    Pada tahun 1998-1999, setelah lulus SMA, Geovedi menjalani kehidupan jalanan yang keras di Bandar Lampung sebagai seniman grafis. Setelah seorang pendeta memperkenalkannya dengan komputer dan internet, ia mulai belajar secara otodidak dan menelusuri ruang obrolan para peretas ternama dunia.

    Tahun 2001, Geovedi mendirikan C2PRO Consulting, perusahaan konsultan TI umum untuk lembaga pemerintahan. Ia juga mendirikan dan mengoperasikan perusahaan konsultan keamanan TI Bellua Asia Pacific pada tahun 2004, kemudian berubah nama menjadi Xynexis International. Ia lalu mendirikan perusahaan jasa keamanan Noosc Global pada tahun yang sama. Ketika sistem telekomunikasi nirkabel baru masuk Indonesia tahun 2003, Geovedi sudah diminta menjadi pembicara di Kuala Lumpur tentang bahaya sistem tersebut. Pada tahun 2004, ia disewa Komisi Pemilihan Umum untuk mencari tahu pelaku penjebol pusat data penghitungan suara pemilu dan berhasil. Geovedi mengaku pernah meretas dua satelit Indonesia dan Cina milik para kliennya. Saat itu ia diminta menguji sistem keamanan kontrol satelit dan melihat adanya kemungkinan untuk menggeser atau mengubah rotasinya. Ia sempat menggeser orbit satelit Cina dan membuat kliennya panik karena agak sulit mengembalikan orbit suatu satelit. Dengan bahan bakar ekstra, satelit tersebut akhirnya berhasil dikembalikan ke jalurnya. Tetapi untuk satelit Indonesia, Geovedi mengaku hanya mengubah rotasinya saja.

    Saat ini ia menetap di London dan sering diwawancarai tentang sistem keamanan satelit, keamanan perbankan, dan penegakan hukum. Dalam wawancara dengan Deutsche Welle, Geovedi mengatakan bahwa dengan kemampuannya, ia bisa mengendalikan jaringan Internet di seluruh Indonesia, mengalihkan lalu lintas datanya, mengamati lalu lintas data yang keluar masuk, dan memodifikasi semua transaksi keuangan, namun ia tidak tertarik melakukannya. Media sering menyebutnya sebagai contoh orang-orang yang terkenal di industri IT dengan mengandalkan otaknya saja tanpa gelar akademik.

  4. Dr. Eng. Khoirul Anwar (Penemu 4G LTE)



    Lahir di Kediri tahun 1978 adalah seorang ilmuwan Indonesia. Ia adalah anak dari pasangan (almarhum) Sudjiarto dengan Siti Patmi. Pria kelahiran Kediri ini adalah alumni Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung, lulus dengan predikat cumlaude pada tahun 2000, wisudawan terbaik fakultas teknologi industri (FTI) dan tiga wisudawan terbaik se-ITB tahun 2000. Sebagai bentuk penghargaan Khoirul didaulat menjadi pembicara pada wisudawan ITB, Oktober 2000. Setelah bekerja di perusahaan IT di Jakarta selama sekitar dua tahun, Khoirul kemudian melanjutkan pendidikan S2 dan S3 di Nara Institute of Science and Technology (NAIST) dan memperoleh gelar M. Eng pada tahun 2005 serta Dr. Eng pada tahun 2008.

    Ia telah menemukan teknik transmisi wireless dengan dua buah fast Fourirer transform (FFT), yaitu FFT kecil dan (I)FFT besar (dua pada transmitter dan dua pada receiver). Teknik ini mendapatkan penghargaan pada Januari 2006 dari IEEE Radio and Wireless Symposium (RWS) tahun 2006, di California dan menjadi standard international telecommunication union (ITU), ITU-R S.1878 and ITU-R S.2173. Teknologi ini (beserta modifikasinya untuk multiple access) menjadi basis dari single carrier frequency division multiple access (SC-FDMA) yang dipakai pada uplink 4G LTE. Ia dikenal sebagai pemilik paten teknologi broadband yang menjadi standard internasional ITU, baik untuk sistem teresterial (di bumi) maupun satelit (di luar angkasa), yang kini dikenal di dunia telekomunikasi sebagai teknologi 4G.
  5. Muhammad Arief Budiman Ph.D (Ilmuan Bioteknologi)



    Lahir di Yogyakarta, 28 September 1970 adalah ilmuwan Indonesia yang bekerja di Orion Genomic AS. M. Arief Budiman meraih gelar S1 dan S2 dari Texas A&M University yaitu Botani untuk S1 pada tahun 1994 dan S2 pada tahun 1999 di bidang Bioteknologi. Arief menggenggam gelar S3 dari Clemson University Genomics Institute dari 1999-2000. Arief pada mulanya bercita-cita menjadi pilot, lalu ingin jadi dokter karena harus berkacamata sewaktu SMP, anak pekerja pabrik tekstil GKBI itu sekarang menjadi motor riset utama di Orion Genomic, salah satu perusahaan riset bioteknologi terkemuka di St. Louis, Amerika Serikat. Jabatannya sebagai Kepala Library Technologies Group. Menurut BusinessWeek, ia merupakan satu dari enam eksekutif kunci perusahaan genetika itu. Genetika adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari gen, pembawa sifat pada makhluk hidup. Peran ilmu ini semakin penting pada masa depan yaitu dalam peperangan melawan penyakit, rehabilitasi lingkungan, hingga menjawab kebutuhan pangan dunia.

    Arief tak hanya terpandang di perusahaannya. Namanya juga terkenal di antara ilmuwan di negara yang menjadi pusat pengembangan ilmu tersebut: menjadi anggota American Society for Plant Biologists dan American Association for Cancer Research. Asosiasi peneliti kanker bukan perkumpulan ilmuwan biasa. Dokter bertitel Ph.D pun belum tentu bisa menjadi anggota asosiasi ini. Agar seseorang bisa menjadi anggota asosiasi ini, ia harus aktif meneliti penyakit kanker pada manusia. Ia juga harus membawa surat rekomendasi dari profesor yang lebih dulu aktif dalam riset itu serta tahu persis riset dan kontribusi orang itu di bidang kanker.

    Sembilan tahun di Orion Genetics, bekas kasir toko kelontong di Islamic Center di Bryan College Station, Texas, itu sudah membuat delapan teknologi untuk menangani sel kanker manusia: satu sudah diganjar paten, tujuh sedang menunggu persetujuan dari kantor paten Amerika Serikat. Temuan pertama yang sudah dipatenkan adalah alat untuk menemukan biomarka (penanda molekuler) pada penyakit kanker. Tujuh temuan lainnya yang sudah dimasukkan ke kantor paten untuk mendapat pengesahan masih berhubungan dengan teknologi pemindai kanker. Masing-masing pemindai gen untuk kanker payudara, kanker ovarian, kanker hati, kanker kolon, kanker paru-paru, kanker melanoma, kanker kandung kemih, kanker ginjal, dan kanker endometrial. Daya deteksi alat-alat itu terhadap sel kanker bisa diandalkan. Sekadar contoh, pengendus kanker payudaranya memiliki sensitivitas di atas 90 persen. Dengan akurasi setajam itu, kalangan kedokteran menilai, temuan-temuan tersebut akan merupakan arsenal penting dalam peperangan melawan kanker penyakit pembunuh nomor wahid di dunia.

    Arief mengembangkan teknologi untuk mengaplikasikan gugus metil pada pembacaan gen tanaman. Yaitu penapis metil (methyl filtration). Penyaring metil ini berfungsi menapis DNA sampah di dalam gen sebuah tanaman, yang jumlahnya sekitar 50 persen dari seluruh gen dalam tanaman itu, dengan mendeteksi gugus metilnya. BAC (bacterial artificial chromosome), yang menjadi bahan desertasinya di Texas A&M Technology, adalah tonggak pertama dia dalam bidang genetika di Amerika. Berkat daya gunanya, BAC kemudian menjadi mesin utama dalam proyek raksasa bertajuk “International Rice Genome Sequencing Project”. Proyek yang dipimpin Jepang ini bekerja sama dengan laboratorium genome di Amerika Serikat, China, Prancis, Taiwan, India, Korsel, Brasil dan Inggris.

  6. Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto (Pakar Rekayasa, Kedokteran, Farmasi Sains dan Pendidikan)



    Prof. Dr. Ken Kawan Soetanto alias Chen Wen Quan lahir di Surabaya tahun 1951 adalah seorang profesor di School of International Liberal Studies (SILS) dan mantan Dekan Urusan Internasional Divisi Waseda University, dimana ia juga Direktur Klinik Pendidikan dan Science Research Institute (CLEDSI). Sejak tahun 2005 ia juga menjadi profesor di Venice International University, Italia. Sebelumnya menjabat posisi fakultas di Amerika Serikat pada Universitas Drexel dan di Fakultas Kedokteran Universitas Thomas Jefferson.

    Dr Soetanto adalah pakar yang memegang empat gelar doktor dalam disiplin ilmu yang terpisah (Rekayasa, Kedokteran, Farmasi Sains dan Pendidikan), dan penelitian pada latar belakang yaitu bidang interdisipliner dari bidang kempat ini. Ia telah mempublikasikan secara luas di beberapa bidang, terutama psikologi, pendidikan, pedagogi, mekanisme motivasi, obat-obatan, DDS, pengukuran dan peralatan, serta rekayasa biomedis. Metode perkuliahannya unik dan sangat memotivasi, telah banyak didokumentasikan di Jepang dan lebih jauh sebagai 'Soetanto Metode' dan 'Soetanto Efek'. Dia adalah anggota fellow dari Society Akustik of America, dan The American Institute of Ultrasound Kedokteran, serta anggota senior IEEE, dan telah menjabat sebagai penasihat pemerintah untuk Jepang Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri, dan sebagai anggota dari Visi Pemerintah Jepang inisiatif abad ke-21.
Nah, itulah tadi beberapa orang Indonesia yang luar biasa, coba kalo mereka mau menetap & bekerja disini, pastilah Indonesia akan jadi negara yang hebat. Mungkin bisa menjadi negara adidaya ketiga setelah Amerika & Rusia ya, hehe...

Dari berbagai sumber

0 comments:

Post a Comment

 
Design Downloaded from Free Website Templates Download | Free Textures | Web Design Resources